Jumat, 26 Desember 2014
Assalamualaikum wr.wb
Ketemu lagi dengan ane , dalam acara "bincang pagi tak bermutu" . Oke jadi di perbincangan ini ane mau ngebahas sedikit tentang Manajemen User di Mikrotik. Kalo kalian udah baca postingan ane tentang manajemen User di Linux pasti kalian akan mudah memahami postingan ini. Soalnya ini masih Basic nya.
Oke jadi di postingan ini ane mau membuat pengujian tentang group setiap user di Mikrotik. Hak akses ini yang nantinya menentukan hak akses dari masing-masing group. Kalo kurang paham monggo disimak dulu , kalo ada pertanyaan tanyakan saja.
PEMBAHASAN :
Didalam menambahkan User nantinya kita juga akan di mintai untuk mengisi grup nya.
Grup ini adalah Hak Akses dari User Tersebut.
Full = Bisa Melihat dan melakukan konfigurasi , dan juga bisa mengubah/manghapus User
Write = Bisa melakukan konfigurasi tapi tidak bisa mengubah/menghapus User lain
Read = Hanya bisa melihat - lihat saja.
Write = Bisa melakukan konfigurasi tapi tidak bisa mengubah/menghapus User lain
Read = Hanya bisa melihat - lihat saja.
USERS :
Secara default di Mikrotik sudah terdapat satu user yaitu user "Admin" , user admin ini lah yang biasanya kita pakai untuk login di Winbox atau aplikasi remote manapun. Tapi disini kita akan membuat beberapa user baru. contoh IDN-1 dan IDN-2
1. Membuat User IDN-1
Untuk membuat user , klik menu System > Users > Add
Kemudian masukkan nama User dan Group nya , untuk Group seperti ane jelasin sebelumnya itu berpengaruh untuk hak akses user. Kemudian klik Password untuk mengisi password. Untuk IDN-1 saya buat Groupnya = Read.
2. Membuat User IDN-2
Untuk membuat user IDN-2 caranya masih sama hanya nama dan group nya saja yang dibedakan. untuk user IDN-2 ane buat Group = Write.
3. Melihat Hak Akses Group.
Agar lebih jelas tentang Hak Akses dari group , nih ane SS-an keterangannya. Bisa dilihat apa saja yang bisa diakses oleh masing-masing group , meskipun sebenarnya kita bisa mengubahnya , tapi ini adalah defaultnya.
4. Test Login dan Hak Akses
Setelah selesai membuat User , selanjutnya kita coba login dari masing-masing user. dan akan mengetest hak akses/group nya.
Hanya untuk mengingatkan saja , untuk konfigurasi sebelumnya berikut nama User dan Group nya,
User IDN-1 = Read = Hanya bisa melihat - lihat saja.
User IDN-2 = Write = Bisa melakukan konfigurasi tapi tidak bisa mengubah/menghapus User lain
User IDN-2 = Write = Bisa melakukan konfigurasi tapi tidak bisa mengubah/menghapus User lain
5. Login IDN-1
6. Hak Akses IDN-1
Kemudian kita akan mengetes hak akses groupnya , kita akan mencoba untuk merubah IP Address . Dan ternyata Hasilnyaaa . kita tidak bisa merubah apapun.
7. Login IDN-2
8. Hak Akses IDN-2
Kemudian kita coba untuk melakukan konfigurasi dan hasilnya , berhasil taraaa.
Oke sekian dulu ya mas dan mba broo , buat tambahan aja user ini juga bisa digunakan untuk login Jaringan Hotspot.
Kalo ada yang kurang jelas monggo ditanyakan.
Wassalam
AJON !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Total Tayangan Halaman
Categories
- Admin Server (5)
- CentOS (5)
- Cisco (8)
- Debian (20)
- Fail2ban (1)
- Jaringan Nirkabel (3)
- Linux (24)
- Manajemen Network (5)
- Manajemen User (2)
- Mikrotik (18)
- MTCNA (8)
- Server Voip (3)
- SOJ (4)
- SSH (8)
- TKJ (54)
- Uncategorized (5)
Blog Archive
-
▼
2014
(38)
-
▼
Desember
(18)
- [Lab 5] Basic Manajemen User
- [Lab 4] Upgrade Packet RouterBoard
- [Lab 3] Disable dan Uninstall Packet
- [Lab 2] Berbagai Cara Meremote Routerboard
- [LAB 1] Mengkoneksikan RouterBoard dengan PC
- Tentang Mikrotik
- My Story in TMII
- Routing Static 2 Router di Mikrotik
- DHCP Server (Dynamic Host Configuration Protocol)
- Backup And Restore Konfigurasi Mikrotik
- Network Time Protocol Mikrotik
- Voip On Packet Tracer
- Port Security Violation di Packet Tracer
- Port Security STICKY di Packet Tracer
- Port Security Static Di Packet Tracer
- Backup dan Restore IOS di Packet Tracer
- Mengubah Tabel Mac Address Dynamic ke Static
- Fitur - Fitur Dalam PROFTPD
-
▼
Desember
(18)
0 komentar:
Posting Komentar