Sabtu, 29 November 2014
Assalamualaikum wr. wb , selamat bersenang-senang buat yang lagi seneng dan selamat berusaha untuk bahagia buat yang kurang bahagia seperti ane T_T. Mohon maaf banget nih blog gak pernah ke isi postingan lagi , karena lagi banyak masalah internal dan eksternal, (curhat)
Oke udahan dulu galau-galauannya , sekarang langsung masuk aja ke materi postingan kali ini tentang salah satu File Sharing di Linux yaitu NFS (Network File Sharing). Apa ituu NFS ???
# PENGERTIAN Menurut Admin
Jadi intinya NFS itu sebuah protocol atau aplikasi yang digunakan untuk menjalankan program File Sharing Antar Unix (Linux termasuk didalamnya). Jadi hanya bisa digunakan antar Sistem Operasi berbasis Linux (UNIX).
Untuk lebih lengkapnya liat dibawah.
#COPAS DARI GUGLE :
Network File System (NFS) merupakan sebuah protokol yang dikembangkan oleh Sun Microsystem pada tahun 1984 dan NFS didefinisikan dalam RFC 1094, 1813 dan 3530 sebagai “DFS” yang mengijikan sebuah komputer untuk mengakses file melalui network serasa akses file di disk local. NFS merupakan protokol yang sangat mendukung dalam pengaplikasian suatu file system yang terdistribusi. Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya pertukaran sistem berkas secara transparan antara mesin-mesin bebas tersebut. Hubungan yang terjadi di sini didasarkan pada hubungan client-server yang menggunakan perangkat lunak NFS server dan NFS client yang berjalan diatas workstation.
# PERSIAPAN
Dalam konfigurasi NFS , Topologi nya kurang lebih seperti ini :
- IP Server (Debian) = 14.14.14.1
- IP Client (OpenSuse) = 14.14.14.2
#LANGKAH KONFIGURASI
A. KONFIGURASI SERVER
Langkah pertama tentu saja kita install packet NFS nya ,
apt-get install nfs-kernel-server
Kemudian kita buat Direktori untuk menempatkan data mounting.
mkdir /home/coba
Setelah itu kita edit file exports dengan perintah
nano /etc/exports
Kemudian dibagian paling bawah tambahkan syntax/script seperti dibawah ini.
KETERANGAN :
- /home/coba = Letak direktori yang akan di mounting ke client
- 14.14.14.0/24 = IP yang dapat mengakses/memounting direktori tersebut , karena kita ingin agar semua client dalam 1 jaringan dapat mengakses maka masukkan networknya saja
- rw = Hak akses agar client dapat membaca dan menulis (mengedit file)
- no_root_squash = Root di Client memilliki hak akses yang sama seperti Root di Server
- no_subtree_check = Tidak ada pengecekan dalam direktori , jadi proses mounting akan lebih cepat
- async/sync = Proses sinkronisasi setiap kali file di edit
/etc/init.d/nfs-kernel-server restart
B. PENGUJIAN DI CLIENT
Untuk di client , kita akan menggunakan 2 cara , yaitu dengan menggunakan terminal dan juga GUI (YaST).
#PENGUJIAN DI TERMINAL
Untuk di terminal, yang pertama harus kita lakukan tentu saja buka terminal/console nya . setelah itu kita harus sebagai root untuk memount data.
Kemudian buat direktori sebagai tempat me-mounting .
mount [IPSERVER]:[DIREKTORIASAL] [DIREKTORITUJUAN]
Setelah itu kita akan lihat mountingan kita sudah berhasil atau tidak. Gunakan perintah berikut untuk mengecek nya
df -h
Selanjutnya kita akan mencoba pengecekan sinkronisasi data , cara nya cukup mudah kurang lebih sistemnya seperti ini ,
File (Server) =====> Editing =====> Sinkronisasi =======> File (Client)
Begitu juga sebaliknya
File (Client) ======> Editing =====> Sinkronisasi ======> File (Server)
Pahaaam ??? kalo kurang paham intinya , kalo kita ngedit file mounting baik ngedit di sisi client atau pun dari server maka file itu akan berubah diserver dan juga di client. masih kurang paham jugaa ?? langsung aja deh di cobaa daripada bingung sendiri wkkwkw xD
Pertama masuk ke direktori mountingan yang tadi sudah di mount , dan buat file/direktori
Setelah itu coba cek di server apakah sudah tersinkronisasi di direktori mount
BUKTI DIATAS sudah cukup membuktikan bahwa direktori sudah tersinkronisasi, masih belum cukup bukti diatass ????? Oke kita akan coba edit file iseng.txt , apakah akan tersinkroon ??? CEKIDOT !
Edit File yang sudah dibuat tadi , terserah mau diedit dari server atau client hasilnya akan sama saja, di sini ane ngedit dari sisi server dan akan tersinkron di sisi client, dan semoga file yang diedit diterima di sisi Yang Maha Kuasa . lhooo ???
nano /etc/iseng.txt
Kemudian kita cek di sisi client , pasti hasilnya akan sama
Cara pengujian lewat terminal ini bisa digunakan di semua jenis Sistem operasi berbasis UNIX dan termasuk Linux.
# PENGUJIAN LEWAT GUI
Setelah mencoba pengujian di client lewat terminal/CLI selanjutnya kita akan coba menggunakan GUI di Suse yaitu dengan menggunakan packet/software bawaan Suse itu sendiri yaitu YaST.
Untuk penjelasan tentang YaST silahkan di gugling aja broow
Pertama buka YaST dengan cara klik Application Launcher kemudian pilih YaST
Kemudian Klik bagian Network Device dan pillih NFS Client.
Setelah itu klik bagian Add dan tambahkan seperti gambar dibawah ini , masukkan IP Server , Direktori yang akan di mount (Remote Directory) dan Direktori Tujuan ( Mount Point)
Setelah itu klik oke , maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.
Kemudian bisa kita cek mounting datanya dengan membuka file manager dan akan muncul Driver baru yaitu drive/direktori mount
Oke Sekian dulu tentang Sharing File menggunakan NFS di debian , Insha Allah nanti akan ngisi blog ini tentang postingan File Sharing di Debian, Tunggu aja okeee
Wassalam
AJON !
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Total Tayangan Halaman
Categories
- Admin Server (5)
- CentOS (5)
- Cisco (8)
- Debian (20)
- Fail2ban (1)
- Jaringan Nirkabel (3)
- Linux (24)
- Manajemen Network (5)
- Manajemen User (2)
- Mikrotik (18)
- MTCNA (8)
- Server Voip (3)
- SOJ (4)
- SSH (8)
- TKJ (54)
- Uncategorized (5)
Blog Archive
-
▼
2014
(38)
-
▼
November
(11)
- Network Time Protocol
- Membangun FTP Server Dengan PROFTPD
- Membangun FTP Server Dengan VSFTPD
- File Sharing Samba
- Rangkuman Materi Switch
- Network File Sharing (NFS) Debian
- Konfigurasi Dasar Mikrotik
- Keamanan dalam SSH di Debian
- Membuat Authentication User SSH
- Mengubah Banner Login SSH
- Limit User Login SSH di Debian 7
-
▼
November
(11)
0 komentar:
Posting Komentar