Jumat, 26 September 2014
Udah hampir seminggu ini saya selalu ngotak ngatik tentang Jaringan Komunikasi Di Komputer , ane udah banyak nyari software-software atau Sistem Operasi buat ngebangun jaringan komunikasi lokal yang gratis. Akhirnya ane dikasih tau temen+guru pembimbing (gayanya sok pake pembimbing) buat nyoba salah satu software atau paket open source yang namanya OpenFire. Setelah ngoprek beberapa hari akhirnya bisa juga bikin Chat Server Lokal pake nih software. Meskipun sederhana InshaAllah bagus dan N T A B !
Penjelasan OpenFire
Oke sebelum masuk penjelasan instalasi dan konfigurasi Openfire ada baiknya simak dulu sedikit penjelasan tentang Openfire. Openfire adalah sebuah aplikasi yang paling banyak digunakan untuk Chat Server / Instan Messaging Server yang free dibawah lisensi Open Source Apache, semua bisa menggunakan tanpa harus menggunakan dikenakan biaya apapun. Aplikasi ini bisa digunakan di 3 OS yaitu Windows, Linux dan MacOS.
Untuk melakukan konfigurasi Openfire dibutuhkan Java Runtime Environment (JRE) , Openfire ini dapat diakses dengan menggunakan chat client seperti Spark.
Langkah Instalasi Dan Konfigurasi
Oke mas dan mba broo sekarang kita masuk langkah instal dan konfig openfire , di sini saya menggunakan Sistem Operasi Debian 7.5 untuk di Ubuntu juga masih sama cara instal dan konfig nya , untuk IP nya sendiri Debian saya memiliki IP = 14.14.14.1 dan di sini saya tidak menggunakan DNS sebagai penamaan domain , jadi pengisian domainnya menggunakan IP nantinya.
A. Membuat Database untuk Openfire
Langkah pertama adalah kita membuat database untuk openfire nya , di sini saya menggunakan MySQL untuk membuat database , jadi kita install terlebih dahulu MySQL nya.
root@untung:~# apt-get install mysql-serverPada saat penginstallan kita akan diminta untuk memberi password databasenya , jadi isikan saja
Setelah selesai instal , kita masuk ke mysql nya sebagai root , dan membuat database-nya dengan cara ketikkan perintah ini.
- root@untung:~# mysql -u root -p
- Enter password : (Masukin password databasenya)
- mysql > create database openfire;
B. Menginstall Java Runtime Environment (JRE)
Seperti dijelaskan sebelumnya , agar aplikasi openfire ini bisa berjalan dibutuhkan software/paket yang bernama Java Runtime Environment (JRE) , jadi kita install dulu paket JRE nya
root@untung:~# apt-get install default-jre
C. Instal dan Konfig Openfire
Download terlebih dahulu paket openfire , untuk Debian dan keturunannya bisa di download disini .
Setelah didownload kemudian kita install paket openfire nya dengan perintah
root@untung:~# dpkg -i namapaket
Setelah itu kita jalankan paket openfire nya dengan perintah
root@untung:~# /etc/init.d/openfire start
D. Setting Openfire Administration di WEB
Selanjutnya kita akan melukan konfigurasi administration melalui WEB , jadi kali ini kita akan bertemu dengan si GUI (yeeeeaaaaah akhirnyaa terlepas dari CLI xD). Untuk memulainya kita bisa mengakses di http://ipaddress:9090 di PC client sebagai contoh ip saya http://14.14.14.1:9090 , maksud dari 9090 adalah port untuk admin openfire.
Setelah masuk kita tinggal mengikuti saja langkah-langkah instalasi nya , ini cukup mudah kok tinggal mengikuti perintah wizard nya aja , Disini langkah pertamanya adalah pemilihan bahasa , kita pilih saja bahasa Inggris (ENGLISH) , kenapa bahasa inggris ?? karena kalo pake bahasa hati agak susah (ceritanya lagi galau). Setelah selesai klik continue
Kemudian langkah kedua adalah pengisian domain dan port saja , karena tadi saya belum menggunakan dns jadi domainnya kita isikan saja dengan IP , dan portnya biarkan saja mereka apa adanya layak nya cintaku pada mu (makin ngawur nih malem-malem xD)
Langkah ketiga adalah pemilihan jenis database , pilih saja yang Standard Database Connection , kemudian klik continue
Setelah itu kita diminta untuk memberikan identitas databasenya seperti gambar dibawah ini .
Keterangan :
- Database Driver Presets : Isikan dengan jenis database kita , karena tadi kita buat dengan MySQL maka kita isi dengan Mysql
- Database URL : Letak database kita ,ubah menjadi seperti gambar diatas, kata "openfire" adalah nama database yang tadi ktia buat
- Setelah itu masukan username dan password databasenya
Langkah ke empat pemilihan profile, ini dibiarkan saja DEFAULT .
Kemudian pengisian Admin Account , isi seperti dibawah ini
Admin Email Address = admin@ipservermu
New Password = (Kalo ini terserah hati anda , karena hati tidak akan salah)
Confirm Password = (Samain aja sama yang diatas)
Kemudian jika sudah selesai maka inilah tampilannya , klik login to the admin console dan masukkan username = admin dan password yang sudah dipilih oleh hati anda.
E. Membuat User untuk Client
Setelah selesai dengan server sekarang kita beralih ke hatiku *lhoo maaf maksudnya ke client , jadi kita akan menambahkan user sebagai client untuk mencoba berhasil atau tidak nya
Untuk membuat user klik bagian User/Groups ----> Create New User dan isikan biodata dari user tersebut :).
Gambar diatas saya membuat user bernama untung , kemudian buatlah 1 user lagi dengan cara yang sama
untuk mencoba chat local.
F. Percobaan di Client
Kemudian kita akan melakukan pengetesan di Client , untuk software client chat kita bisa menggunakan Spark , untuk softwarenya download disini , kemudian pilih software Spark 2.6.3
Setelah selesai mendownload dan menginstall spark , kemudian kita login sebagai user di spark nya
Seperti tadi saya bilang , kita membuat 2 user atau lebih untuk melakukan percobaan chatting , tadi saya sudah membuat 2 user yaitu Untung dan Codet, selanjutnya kita akan mencoba melakukan chatting , gambar dibawah ini dikirim dari user Codet ke user Untung. dan inilah hasilnyaaa
Kita juga bisa melakukan conference chat yaitu melakukan percakapan lebih dari 2 orang , kenapa lebih dari 2 orang ?? karena kalo cuma sendiri namanya JONES kwkwkw , jadi kita tinggal buat room lalu mengundang user yang lain , dibawah ini contoh gambar conference chat
OKEEE sekian dulu postingannya yaa, capek brooh malem-malem ngepost wkkw , mohon maaf juga kalo di postingannya bad editing atau mengandung unsur ketidakjelasan atau kegalauan maklumin aja yaa
Semoga bermanfaat yaa brooo
Sampai ketemu dipostingan berikutnya
Wassalam.
Kamis, 25 September 2014
Iseng malem-malem ngerjain tugas buat kemanan SSH gak sengaja ketemu sama nih software , karena perintah dari guru ane akhirnya ane posting di blog , sebenernya ane gak suka ngeblog gan tapi karena tugas dari guru ane akhirnya mau gak mau ane jadi rajin ngeblog :'( ,
Wkkwkwk maaf jadi curhat , oke kembali ke materi postingan. Kali ini saya akan sedikit menjelaskan tentang konfigurasi Fail2ban untuk kemanan SSH di debian dan keturunannya.
Fail2ban adalah salah satu software open source yang digunakan untuk mencegah bruteforce login
untuk keterangan brute force silahkan di gugling aja :D. Jadi Fail2ban ini berguna sebagai keamanan SSH terhadap brute force attack .
Oke tanpa basa-basi langsung aja ke langkah konfigurasinya
1. Login sebagai root di debian anda
2. Kemudian install paket fail2ban dengan perintah apt-get install fail2ban
3. Lalu kita copy file jail.conf ke file jail.local
4. Kemudian edit file jail.local nya , ketikkan perintah nano /etc/fail2ban/jail.local
5. Setelah itu cari syntaks [DEFAULT] seperti gambar dibawah , kemudian rubah menjadi seperti gambar berikutnya .
DARI SEPERTI INI :
MENJADI SEPERTI INI :
KETERANGAN :
- ignoreip: IP yang akan di masukkan ke list Jail , jadi fail2ban akan mengabaikan IP yang ada di dalam ignore ip , masukkan ip network anda di ignoreip ini.
- bantime : lama nya waktu sebuah ip terbanned ketika menggunakan bruteforce attack atau ketika salah login sebanyak maxretry
- maxretry : banyaknya percobaan login sebelum ip tersebut di ban
6. Kemudian cari juga syntak [ssh] seperti gambar dibawah kemudian edit seperti gambar berikutnya
DARI SEPERTI INI :
MENJADI SEPERTI INI :
KETERANGAN :
- Enabled : Bagian ini merujuk bahwa perlindungan SSH aktif.
- Filter : Bagian ini secara default diatur ke sshd dan mengacu file konfigurasi /etc/fail2ban/filter.d/sshd.conf yang berisi aturan-aturan fail2ban
- Action : Bagian ini digunakan untuk melarang alamat IP yang cocok di file /etc/fail2ban/action.d/iptables.conf. Jika server sobat memiliki setup mail, Anda dapat menambahkan alamat email, di mana fail2ban mengirimkan sobat sebuah email pemberitahuan setiap kali membanned alamat IP. Kemudian di kirim ke file /etc/fail2ban/action.d/sendmail-whois.conf.
- LogPath : Lokasi di mana log fail2ban akan melacak.
- Maxretry : Banyaknya percobaan login sebelum di ban
7. Setelah itu kita restart file2ban , ketikkan perintah /etc/init.d/fail2ban restart
8. Untuk mengecek apakah konfigurasi sudah berhasil atau belum kita liat iptables-nya , ketikkan perintah iptables -L , disana akan muncul iptables dari fail2ban
Atau bisa juga dengan menuliskan perintah fail2ban-client ping , jika reply nya adalah pong maka tandanya sudah berhasil.
9. Kemudian untuk melihat ssh login berikut dengan ip yang gagal login ssh ketikkan perintah cat /var/log/auth.log
Dan ini lah log yang berjalan , bisa dilihat ip yang gagal login di ssh
Untuk melihat IP yang disudah ter-ban bisa dilihat di iptables -L , di paling bawah terlihat ip yang sudah di DROP
Oke sekian dulu basa-basi sedikit tentang fail2ban untuk kemanan SSH di debian ,
Semoga bisa bermanfaat untuk yang membaca , Amiin
Sampai ketemu di postingan berikutnya vroooh :D
Senin, 22 September 2014
Iseng-iseng nyari tau tentang server VoIP , sekalian buat tugas sekolah akhirnya tau cara bikin server VoIP sendiri. Oke sebelum kita ngebahas tentang membuat server VoIP sendiri , saya akan menjelaskan sedikit tentang VoIP .
VoIP itu sendiri adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal suara analog , seperti yang anda dengar ketika berkomunikasi di telpon diubah menjadi data digital dan dikirim melalui jaringan berupa paket-paket data secara real time.
Oke langsung saja ke penjelasan tentang Membuat Server Voip di Debian , untuk membuat server voip di debian dibutuhkan paket yang bernama asterisk , Asterisk sendiri adalah software open source yang memungkinkan komunikasi antar pengguna dengan telepon berbasis SIP.
Langsung saja ke langkah konfigurasi nya
#TOPOLOGI YANG AKAN KITA BUAT
Kalo dibuat sederhana maka topologi nya akan seperti ini , jadi client 1 dan 2 bertukar informasi melalui suara (VOIP) melalui layanan yang dibuat oleh Server.
#KONFIGURASI SERVER
1. Login sebagai root di debian anda
2. Install paket asterisknya , ketikkan perintah apt-get install asterisk
3. Ditengah-tengah penginstallan akan muncul tampilan seperti ini , masukkan kode telpon negara masing-masing , karena saya di Indonesia maka masukkan angkanya 62.
4. Kemudian ketikkan perintah nano /etc/asterisk/sip.conf untuk memulai konfigurasi nya,
5. Kemudian isikan syntaks seperti dibawah ini di bagian paling bawah sip.conf.
Keterangan :
- [123]/[456] : adalah nomer telepon untuk client. Pemberian nomernya opsional terserah anda
- type : Ini adalah jenis/penandaan dari nomer yang dibuat
- context : Nama ini nantinya akan digunakan di extentions
- username : Nama yang akan muncul ketika melakukan panggilan
- secret : Ini adalah password
- host : biarkan saja dynamic
6. Selanjutnya kita akan mengatur extensionsnya , di pengaturan ini menambahkan extensi untuk melakukan panggilan , ketikkan perintah nano /etc/asterisk/extensions.conf
7. Kemudian ketikkan syntak seperti ini dibagian paling bawah ,
Keterangan :
- [untung] : Nama context yang tadi kita isikan di sip.conf
- exten : Sintaks untuk pemberian ekstensi pada nomer
- 123 : Nomer telepon user
- ,1 : Prioritas nomer dalam melakukan panggilan
- Dial : Ekstensi untuk melakukan panggilan
- (SIP/123) : Nomer SIP dalam melakukan panggilan.
8. Kemudian kita restart asterisknya , ketikkan perintah /etc/init.d/asterisk restart
#KONFIGURASI CLIENT
Untuk konfigurasi client , kita bisa menggunakan software X-Lite untuk windows dan Ekiga untuk linux , Disini saya menggunakan software X-Lite sebagai clientnya. Untuk software X-Lite nya anda bisa mendownloadnya di http://www.counterpath.com/x-lite.html
Ini adalah tampilan X-Lite setelah selesai di install , klik account setting untuk menambahkan user/account voip nya.
Setelah itu kita isi account tersebut , contohnya liat seperti dibawah ini
Keterangan :
User ID : adalah nomer telepon yang tadi didaftarkan di debian
Domain : IP dari server debian kita ,
Password : Masukkan password yang tadi diatur di debian kita
Display Name : Nama yang muncul ketika melakukan panggilan
Setelah itu kita akan mencoba melakukan pengetesan panggilan , sebagai contoh di sini nomer telpon 456 menghubungi 123 , jika konfigurasi nya berhasil maka hasilnya seperti ini
TADAAAAAA itu lah hasil konfigan Voip server di debian .
Itu dia postingan saya tentang Membuat Server VoIP di Debian, semoga saja ilmunya bermanfaat
Silahkan di praktekan , jika ada kesalahan monggo ditanyakan
Sampai ketemu di postingan selanjutnyaaa
Kamis, 18 September 2014
Assalamualikum mas broo mba broo yang lagi liat blog ane , meskipun sebenarnya cuma orang nyasar di internet yang masuk nih blog , tapi gak masalah semoga postingan postingan ane bermanfaat Amiin.
Oke sesuai judul postingan kali ini saya akan memasukin manajemen user , yaitu Menambahkan User dengan Adduser dan Useradd di Debian.
Nanti akan saya jelaskan pula perbedaan keduanya.
Oke tanpa banyak ngomong langsung aja ke konfigannya :D
ADDUSER :
1. Login sebagai root di debian anda.
2. Kemudian ketikkan perintah adduser [namauser] , kemudian isikan password dan identitas user yang akan di buat.
3. Dalam fitur adduser linus secara otomatis akan membuatkan direktori untuk user tersebut. Direktori itu berada di /home . Untuk melihatnya ketikkan saja perintah ls /home
USERADD
1. Login sebagai root di debian anda.
2. Kemudian ketikkan perintah useradd [namauser]
3. Didalam useradd , user tidak diberikan password , direktori , grup dll. Maka dari itu kita harus membuatnya manual , untuk membuat password user ketikkan perintah passwd [namauser] , lalu masukkan passwordnya.
4. Selanjutnya kita membuat direktori untuk user , ketikkan perintah mkdir [direktori] untuk membuat direktori.
5. Kemudian kita membuat direktori tersebut menjadi milik user , ketikkan perintah usermod -d [direktori] [namauser]
Oke itu tadi langkah membuat user dengan adduser dan useradd , Selanjutnya saya akan menjelaskan perbedaan antara adduser dan useradd tersebut
PERBEDAAN :
adduser :
1. Menambahkan user sekaligus mengeset password untuk user tersebut
2. Menambahkan user serta home direktorinya
3. Menambahkan user serta memberikan keterangan lengkap tentang user
useradd:
1. Menambahkan user sekaligus TANPA mengeset password untuk user tersebut
2. Menambahkan user serta TANPA membuat home direktorinya
3. Menambahkan user serta TANPA memberikan keterangan lengkap tentang user
Seperti biasa kalo kurang jelas liat videonya , dan semoga videonya gak bikin tambah puyeeng ,
Demikianlah postingan saya tentang Menambahkan user dengan adduser dan useradd , semoga postingan sederhana ini bermanfaat buat yang ngeliat , Insha Allah dari yang dasar lama lama akan meningkat kualitas postingan ane , Amin
Langganan:
Postingan (Atom)
Search
Total Tayangan Halaman
Categories
- Admin Server (5)
- CentOS (5)
- Cisco (8)
- Debian (20)
- Fail2ban (1)
- Jaringan Nirkabel (3)
- Linux (24)
- Manajemen Network (5)
- Manajemen User (2)
- Mikrotik (18)
- MTCNA (8)
- Server Voip (3)
- SOJ (4)
- SSH (8)
- TKJ (54)
- Uncategorized (5)