Senin, 14 Desember 2015
Assalamualaikum wr.wb
Lanjut lagi dari lab sebelumnya , di lab ini saya mau ngebahas ke tingkat yang berikutnya. Jadi kasusnya begini , gimana kalo kita buat point to point tapi di daerah itu ada banyak Wifi dan SSID nya sama dengan SSID yang kita buat. Naah kalo Router nya salah konek gimana tuuh ???. Maka dari itu kita buat kemanannya yaitu dengan Mac Address Filtering. Jadi baik si Router AP maupun Router Client tidak akan salah konek dan salah dikonekin. Apaaan coba dikonekin??. Maksudnya ada client yang salah konek ke Wifi nya. Nih saya kasih topologinya
Oh ya ada satu tambahan lagi sebelum konfigurasi , sebaiknya kita harus tau dulu mac address dari 2 Router tersebut. Karena nantinya Mac Adress tsb akan dimasukkan di Access List dan Connect List
Access List (Di Router AP ) = Daftar client yang terkoneksi di AP
Connect List (Di Router Client ) = Daftar AP/Server yang bisa dikoneksikan
Connect List (Di Router Client ) = Daftar AP/Server yang bisa dikoneksikan
Yuk langsung aja kekonfigurasi nya.
Pada Router 1 ( AP )
Kita klik menu Access List , kemudian klik Add
Setelah itu kita tambahkan Mac Address dari client yang terkoneksi ke RB kita.
Setelah konfigurasi diatas maka konfigurasi di Router AP sudah selesai. Ohya sebenarnya ada cara lebih mudah , daripada pusing pusing ngapal Mac Address client , kita bisa gunakan cara simple yaitu dengan cara klik tab Registration , disana ada daftar client yang sedang terhubung ke AP kita
Kemudian double klik di daftar nya , lalu kita pilih tab “Copy to Access List”
Aahaha , ternyata ada cara simple nya . Jika sudah selanjutnya kita klik menu interface wirelss nya , kemudian hilangkan tanda centang di bagian Default Authentication.
Pada Router 2 ( Client )
Caranya masih sama hanya saja kita daftarkan Mac Address dari Router AP nya, klik tab Connect List kemudian klik add.
Setelah itu kita daftarkan MAC Address dari Router AP nya
Kita juga bisa membuat cara yang lebih mudah , yaitu dengan menggunakan tab Registration seperti sebelumnya , tinggal pilih “Copy to Connect List”
Jika sudah , kita buat default authentication nya di nonaktifkan. Sama seperti sebelumnya kan.
Nah sekarang 2 Router tersebut sudah tidak bisa konek ke Router atau Access Point lain. Istilahnya gak bisa selingkuh dengan Router lain hahaha
Oke mas broo sekian dulu yaa, kurang lebih nya mohon maaf
Wassalam !
Assalamualaikum wr.wb
Lanjut lagi materi wirelessnya , sekarang ane mau bahas tentang Point to Multipointnya , sebenernya konfigurasinya sama seperti lab 1 sebelumnya. Karena kemarin mode nya dibuat jadi Ap-Bridge maka itu termasuk konfigurasi Point to Multipoint.
Dipostingan ini ane cuma bakal buktiin bahwa ap-bridge bisa digunakan untuk jaringan point to point , sekarang kita pasang 1 RB lagi dan kita konekkan ke AP yang sudah dikonfigurasikan
Disisi Station yang kedua , kita klik scan seperti sebelumnya .
Kemudian pilih SSID wireless yang akan dikoneksikan , kita koneksikan ke Wifi Pesantren IDN , setelah itu klik Connect.
Setelah terkoneksi kemudian setting IP nya , setelah itu coba ping ke IP Access Point nya , dan pastikan Reply
Karena sudah berhasil maka disini saya sudah selesai membuktikan bahwa Ap-Bridge dapat digunakan untuk point to multipoint
Sekian dulu
Wassalam
Selaku admin ane minta maaf gak pernah posting lagi di blog ini , karena kurang nya motivasi untuk posting ditambah dengan kegalauan siswa SMK yang bentar lagi lulus , jadi gak sempet posting lagi. Ini pun posting cuma buat ngegugurin kewajiban doang alias ngerjain tugas.
Oke tanpa bertele tele , disini ane mau sharing tentang Jaringan Wireless di Mikrotik. Untuk lab pertama ini ane bahas tentang Point to Point di Router Mikrotik.
TOPOLOGY
Oke langsung ke konfigurasinya :
Pada Router 1 :
Karena router 1 sebagai Access Point maka langkahnya masih sama dilab sebelumnya, kita buat mode nya menjadi ap-bridge atau bisa dengan bridge , jika dengan mode bridge maka hanya satu client saja yang bisa terkoneksi. kemudian isikan SSID nya , sebagai contoh saya isi Pesantren IDN .
Setelah itu kita tambahkan IP untuk wlan1 , sebagai contoh saya pakai 10.10.10.1/24
Sampai sini konfigurasi Router 1 sudah selesai , sekarang lanjut di konfigurasi Router 2 .
Pada Router 2 :
Selanjutnya kita konfigurasi Router 2 sebagai client , caranya adalah kita aktifkan interface wlan1 kemudian kita buat menjadi mode station atau station bridge. Kemudian klik tab Scan untuk men-scan Wireless
Kemudian pilih SSID wireless yang akan dikoneksikan , kita koneksikan ke Wifi Pesantren IDN , setelah itu klik Connect.
Jika sudah connect maka hasilnya akn seperti ini.
Jika sudah sekarang kita tambahkan IP untuk interface wlannya , kita buat menjadi 1 network dengan Router 1. Disini kita berikan IP 10.10.10.2/24.
Jika sudah selanjutnya kita test ping antar Router.
Router 1 ke Router 2
Router 2 ke Router 1
Oke karena sudah konek dan sukses Ping nya maka artinya lab ini sudah berhasil
Oke mas dan mba broo sekian dulu yaa
Wassalam !
Selasa, 15 September 2015
Assalamualaikum para jomblo yang sedang menjelajah dunia internet. Gimana kabarnya para engineer jones yang sedang mampir ke Blog gak jelas ini. Oke buat menghibur para jones yang sendang mampir di blog ini ane selaku admin yang juga JONES mau nge share sedikit ilmu tentang Mangle di Mikrotik .
Oke buat kalian yang belum tau tentang Mangle , ane bakal jelasin sedikit tentang mangle tadi.
MANGLE
- Mangle adalah cara untuk menandai ( marking ) paket paket data tertentu. Tanda tersebut dapat diterapkan di fitur fitur mikrotik lainnya . Misal pada Routing , NAT , ataupun pada Queue
- Marking ini hanya bisa digunakan pada router yang sama dan tidak terbaca di router lain
JENIS MARKING
Seperti yang ane jelasin diatas , Mangle ini digunakan untuk menandai paket data tertentu, pekerjaan menandai ini biasa di sebut MARKING. Ada 3 jenis marking yang bisa digunakan di Mikrotik yaitu :
- Connection-Mark
- Packet-Mark
- Route-Mark
Nah 3 jenis mangle itu bakal ane bahas tetapi di postingan ini khusus membahas Connection-Mark sama Packet Mark aja , untuk Route Mark cuma ane bahas sedikit aja okee ???
* Connection-Mark
Connection-Mark ini marking yang digunakan untuk menandai 1 KONEKSI baik request maupun response. Untuk penjelasan sedikit lebih detailnya nanti dibawah yaaa :D
* Packet-Mark
Packet-Mark ini adalah marking yang digunakan untuk menandai setiap paket yang melewati router, sama seperti Connection Mark , marking ini juga menandai traffic Request maupun Response.
* Route-Mark
Route-Mark ini digunakan untuk pemilihan jalur routing , semisal kita menggunakan 2 ISP maka kita bisa menentukan ISP mana yang akan digunakan setiap client menggunakan marking ini.
* Packet-Mark
Packet-Mark ini adalah marking yang digunakan untuk menandai setiap paket yang melewati router, sama seperti Connection Mark , marking ini juga menandai traffic Request maupun Response.
* Route-Mark
Route-Mark ini digunakan untuk pemilihan jalur routing , semisal kita menggunakan 2 ISP maka kita bisa menentukan ISP mana yang akan digunakan setiap client menggunakan marking ini.
Connection-Mark VS Packet-Mark
Oke sesuai judul postingan ane bakal bahas tentang Connection-Mark dan Packet-Mark , yang bakal ane bahas akan meliputi Kegunaan , Perbedaan , Hubungan antara 2 Marking ini. Oke yang pertama ane bahas tentang Kegunaan sekaligus Perbedaan nya.
* Connection Mark
Seperti yang dibahas diatas , Mark ini akan menandai paket "new" / yang pertama lewat kemudian semua packet yang satu koneksi dengan paket pertama akan mendapat marking yang sama. Nah karena paket belakangnya pasti ngikutin yang depan maka Connection Mark ini hanya membutuhkan sedikit Resource dari RouterBoard.
Marking di Packet yang Pertama |
Semua Packet ter-Marking |
Seperti terlihat digambar bahwa Mark-Connection akan menandai packet pertama yang melewati router kemudian paket dibelakangnya akan menerima tanda yang sama. Sebelumnya ane juga bilang bahwa mark ini akan menandai packet Request dan Response , maka secara otomatis paket Response dari Internet juga akan mendapat marking yang sama.
* Packet Mark
Sekarang kita bahas mengenai Packet Mark. Kalo mark-packet ini digunakan untuk menandai setiap packet yang melewati Router. Jadi dia akan terus bertanya kepada packet yang lewat dan menandainya satu persatu , biar lebih jelas monggo di liat gambar
Mark Packet melakukan marking pada setiap Packet |
Untuk penjelasan gambarnya itu setiap kotak merah artinya 1 Mark-Packet. Jadi setiap packet akan ditandai satu persatu. Karena harus bertanya dan menandai setiap packet yang melewati Router maka mark-packet ini akan membutuhkan Lebih banyak Resource , baik itu packet request ataupun response router akan tetap memeriksa setiap packet tersebut untuk ditandai.
Untuk Kegunaan dari Connection Mark dan Packet Mark , kalian bisa lihat gambar berikut
Dari gambar diatas bisa dilihat kegunaan dari setiap Marking. Connection , Packet dan Routing bisa digunakan / diimplementasikan di Firewall NAT atau Filter dll. Untuk fungsi khusunya Packet-Mark digunakan untuk Management Bandwidth sedangkan Routing Mark digunakan untuk Policy Route ( Kebijakan Routing ). Sedangkan untuk Connection-Mark ini bisa digunakan bersamaan dengan Mark-Packet. Jadi kebanyakan kita akan menggunakan Kombinasi Antara Connection-Mark+Packet Mark ataupun Connection-Mark+Route-Mark nantinya.
Kenapa mesti dipake Keduanya ??? Trs kalo langsung pake Packet Mark aja gimana ???
Hal itu nanti dibahas dipostingan lainnya yaa soalnya rada susah kalo gak ada contoh konfigurasinya :v
Sekian dulu Jon ^_^
Wassalamualaikum
Hal itu nanti dibahas dipostingan lainnya yaa soalnya rada susah kalo gak ada contoh konfigurasinya :v
Sekian dulu Jon ^_^
Wassalamualaikum
Assalamualaikum wr.wb
Lanjut lagi posting tugas sekolah tentang project Warnet , kalo sebelumnya ane udah posting mengenai konfigurasi Mikrotik nya sekarang ane bakal posting mengenai Konfigurasi Billingnya. Karena Fungsi billing ini amatlah penting kalo mau buat warnet makanya ane harus tambahin postingannya.
Disini ane bakal pake SmartBilling untuk system billing yang bakal dipake diwarnet. Ada beberapa keuntungan dari Smartbilling ini antara lain
- Untuk membatu para usahawan dalam mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi.
- Untuk memonitor penggunaan dan pemasukan warnet.
- Menghitung biaya yang harus dibayar klien secara otomatis
- Kita juga dapat memberikan layanan Pesan Makanan dari billing ini.
Langsung aja kekonfigurasinya , pertama pastiin dulu SmartBilling Operator dan Client sudah di download dan kalian sudah daftar di https://www.gwarnet.com/ . Kalo sudah download dan daftar silahkan kalian Install SB Operator di PC Operator dan SB Client di semua PC Client nya , untuk instalasi tidak saya masukkan di postingan ini , karena proses instalasi sama saja seperti kita menginstall sofware software pada umumnya. Di sini saya hanya memberi tahu langkah langkah konfigurasi nya saja.
Pertama jalankan SB Operator di PC Operator , lalu masukkan username dan password yang didaftarkan sebelumnya
Jika sudah selanjutnya loginlah sebagai Pemilik dengan password default adalah 1234.
Selanjutnya akan setting untuk penentuan client yang akan diaktivkan pada smartbilling server yang berada pada “Manajemen PC-Client → Setting PC Client → Setting IP PC-Client”
Isi total jumlah PC yang aktif atau digunakan untuk client, lalu no PC disesuaikan dengan keinginan dan begitupun dengan IP Address,
Lalu setting tarif penggunaan warnet pada smart billing, dengan cara klik Manajemen Harga kemudian klik Harga Pre-Paid.
Sebagai contoh disini ane bikin 1 jam = 3000 dan ane kasih nama Paket1
Gambar dibawah ini merupakan daftar paket yang telah dibuat sebelumnya
KONFIGURASI SB CLIENT
Jalankan aplikasi yang sudah didownload. Kemudian masukan IP Server smartbilling atau PC Operator.
Setelah terhubung ke server billing, tampilan akan berubah menjadi seperti dibawah ini.
Ketika ada pengguna yang ingin bermain maka kita aktifkan melalui operator dengan memberikan waktu sesuai paket yang kita buat sebelumnya
Maka diaktifkan sebelumnya oleh operator maka akan muncul tampilan tariff dan waktu penggunaan sesuai paket paket yang telah ditentukan
Oke sekian dulu tentang Project Warnet nya
Kurang lebihnya mohon maaf guys
Wassalamualaikum wr.wb
Jumat, 11 September 2015
Assalamualaikum wr.wb
Gak kerasa udah lama banget ini Blog gak di Update , karena kesibukan admin di sekolah dan juga sabtu minggu ikut bantu bantu di IDN jadi agak susah buat ng-update postingan di blog ini. Oke untuk membuka "keran" postingan di blog ini , ane bakal awali dengan postingan Tugas Project dari Sekolah ane.
LATAR BELAKANG :
Sekilas mengenai Tugas Project ini , jadi Sekolah Ane ada pelajaran tentang Kerja Project di bidang studi Produktif ( TKJ ). Tugas Project ini bakal nge bahas tentang teknis pengerjaan Project di Lapangan. Untuk tugas pertama kita diperintahkan untuk membuat Project Warnet. Mulai dari menyusun Proposal , Konfigurasi , Pembuatan Laporan sampai Presentasi di Akhir nanti. Nah laporan itu wajib di posting di Blog sama guru ane.
SPESIFIKASI WARNET:
Sebelum masuk ke tahap konfigurasi ada baiknya kita bahas terlebih dahulu tentang Spesifikasi Warnet nya. Adapun spesifikasi warnet digunakan sebagai berikut :
1. Berjumlah 10 PC , termasuk Operator
2. Menggunakan Router Mikrotik
3. Berlangganan Speedy dengan Bandwidth 5 Mb
PROJECT :
1. Konfigurasikan Router Mikrotik agar client dapat terkoneksi ke Internet
2. Konfigurasikan Management Bandwidth yang cocok untuk warnet
3. Konfigurasikan Billing Untuk Server dan Client
TOPOLOGY :
KONFIGURASI :
Untuk Konfigurasinya , kita mulai dari konfigurasi Router Mikrotik agar client dapat terkoneksi ke internet. Untuk yang pertama pastikan dulu semua kabel sudah terinstalasi ( terpasang ). Untuk konfigurasi Router sebagai berikut :
1. Setting DHCP Client
Pertama setting DHCP Client di Ether 1 ( Menuju Modem ) , karena disini kita berlangganan Speedy maka kita bisa menggunakan IP DHCP karena speedy menyediakan layanan DHCP jadi kita tidak perlu memberi IP secara Static
KETERANGAN :
Untuk memudahkan konfigurasi kedepannya kita bisa lakukan seperti diatas
- Use Peer DNS dan NTP : Artinya kita akan menggunakan DNS dari DHCP Server (Modem).
- Add Default Route : Pilih Yes , artinya kita akan mendapat Default Route ( Routing ke Internet ) secara dinamic , jadi nantinya kita tidak perlu konfigurasi Default Route
2. Setting IP di Ether 2 ( Menuju Local )
Disini saya menggunakan IP 172.16.11.1/24 Dan dapat dilihat juga akan muncul 1 IP secara dinamic yang didapat dari DHCP tadi.
3. Setting DNS
Meskipun kita sudah mendapatkan DNS secara Dynamic dari modem namun untuk kenyamanan kita akan tambahkan DNS Nawala agar Client kita tidak bisa mengakses situs situs berbau pornografi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai DNS Nawala bisa klik di www.nawala.org . Untuk konfigurasi bisa klik di Tab IP > DNS. Jangan lupa klik bagian Allow Remote Requests
4. Setting Default Route
Karena di DHCP Client tadi kita sudah klik Add Default Route maka kita akan mendapatkan Routing ke Internet secara Dynamic tanpa perlu mengkonfigurasikannya lagi. Cek di tab IP > Routes
5. Konfigurasi NAT
Selanjutnya kita akan membuat client dapat terkoneksi ke internet juga. Untuk itu diperlukan NAT , Konfigurasi NAT dapat di lakukan di tab IP > Firewall > NAT . Kemudian konfigurasikan seperti di bawah ini , dibagian Out-Interface isikan interface yang menuju Modem
6. Setting IP di Client
Selanjutnya Setting IP di client menjadi satu network dengan IP di Interface Ether2 , jangan lupa masukan gateway dan DNS dengan IP Ether2.
7. Testing di Client
Kemudian silahkan test koneksi di client . silahkan Ping ke Google dan test Browsing dari client
Oke sekian dulu Postingan pertama mengenai Project Warnet - Konfigurasi Router Mikrotik. Untuk postingan tentang mangement Bandwidth akan saya bahas terpisah. Anda bisa klik link dibawah ini untuk Konfigurasi Management Bandwidth nya.
KONFIGURASI MANAGEMENT BANDWIDTH ROUTER MIKROTIK
Semoga postingan ini bermanfaat untuk kalian para pembaca dan juga untuk saya pribadi :v
Wassalamualaikum Wr.Wb
Langganan:
Postingan (Atom)
Search
Total Tayangan Halaman
Categories
- Admin Server (5)
- CentOS (5)
- Cisco (8)
- Debian (20)
- Fail2ban (1)
- Jaringan Nirkabel (3)
- Linux (24)
- Manajemen Network (5)
- Manajemen User (2)
- Mikrotik (18)
- MTCNA (8)
- Server Voip (3)
- SOJ (4)
- SSH (8)
- TKJ (54)
- Uncategorized (5)